Pertama kali saya mengenal burung sanger dari teman saya. Awalnya saya sama sekali tidak tertarik dengan burung kecil ini. Dilihat dari warna dan postur tubuh orang pasti akan melihat dengan sebelah mata.
Mengingat ukurannya yang hanya sebesar burung pipit dan warnanya seperti burung gereja pastilah akan sulit untuk jatuh hati kepada burung ini. Namun begitu mendengar suaranya yang merdu, keras, serta tidak putus-putus maka orang pun akan melirik melihat burung kecil ini.
Saat ini saya baru mempunyai dua ekor burung sanger jantan. Yang satu sangat aktif berkicau, dan yang satu lagi sedang mengalami rontok bulu (Mabung). Tidak seperti burung lain, walaupun sedang rontok bulu, burung sanger tidalah macet bunyi. Hanya saja interval kicauan tidak semerdu dan sekeras dalam kondisi normal.
Dalam hal perawatan harian sangat mudah sekali. Pemberian makanan dan air minum tidak memerlukan perhatian extra. Karena burung sanger cukup di beri biji bijian seperti halnya burung kenari.
Mengingat ukurannya yang hanya sebesar burung pipit dan warnanya seperti burung gereja pastilah akan sulit untuk jatuh hati kepada burung ini. Namun begitu mendengar suaranya yang merdu, keras, serta tidak putus-putus maka orang pun akan melirik melihat burung kecil ini.
Saat ini saya baru mempunyai dua ekor burung sanger jantan. Yang satu sangat aktif berkicau, dan yang satu lagi sedang mengalami rontok bulu (Mabung). Tidak seperti burung lain, walaupun sedang rontok bulu, burung sanger tidalah macet bunyi. Hanya saja interval kicauan tidak semerdu dan sekeras dalam kondisi normal.
Dalam hal perawatan harian sangat mudah sekali. Pemberian makanan dan air minum tidak memerlukan perhatian extra. Karena burung sanger cukup di beri biji bijian seperti halnya burung kenari.
Sekarang ini saya hanya menerangkan garis besarnya saja tentang burung Sanger. Untuk kedepannya, akan saya berikan penjelasan tentang perawatan harian, breding, dan masalah masalah seputar burung sanger dari A-Z.
Harap sabar ya...
Harap sabar ya...